1:02 AM
di malam sunyi di kamar “tekanan”
aku tertegun
melihatnya diam tidak berkutik
tidak mati.tidak.hanya tertidur
dan pulas.
bagaikan gadis kecil tidak berdosa
apakah ia kedinginan?
apa perlu selembar hangat selimut untuk membungkusnya?
dan aku mau melakukannya
karena tadi itu. ia begitu polos
seseorang yang terlihat anomali
terkadang menangis tersedu. terkadang diam.
terkadang dewasa, namun juga kekanakan
terkadang kesal dan lebih sering menggerutu.
ya..ia anomali.
mungkin bukan hanya dia.semua orang anomali.
tapi persetan.
ia begitu naïf.
setelah segala atribut yang ia lepaskan,
dan mematikan lampu panggung sandiwara hariannya..
ia bagaikan thumbellina kecil,
tidak berdosa.
ia hanya ingin didengar pada dasarnya
ia suka menjadi pusat perhatian.
dan tidak diabaikan.
meskipun terkadang sulit untuk dipahami.
ia letih,pasti.
dan setelah semua orang memuntah keluar untuk pulang
dan ia kembali ke backsatgenya.
menjadi gadis kecil polos lagi.
dia...gadis anomaliku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar