Minggu, 25 Juli 2010

Jalan B

Siang itu, disebuah mikrolet biru.
Dengan gusi bengkak aku terlarut dalam novel yang kubaca.
tiba tiba seorang anak perempuan sebayaku naik dan berkata.
"Bang, lewat jalan B kan?"
kemudian si supir dengan yakin berkata : "iyak!"..

tapi karena ragu dan takut salah, si anak perempuan menanyakan lagi ke seisi penumpang mikrolet,
"bu, pak, ini lewat jalan B kan?"
kemudian si bapak dan ibu hanya menggeleng karena memang tidak tau dimana jalan B.

kemudian matanya melirik kepadaku berharap aku akan berkata sesuatu,
tp wajah gempalku yang sinis yang disebabkan oleh gusi bengkak kurasa membuatnya mengurungkan harapan padaku.

Tidak lama, si supir berkata. "neng, turun sini trus nyebrang.. " dan dengan hebohnya ia turun dengan tergesa-gesa. Sambil melihatinya turun dan hendak menyebrang, aku hanya tersenyum sinis dan berkata dalam hati
"salah sendiri ga nanya gue" hahahahaa.

Minggu, 18 Juli 2010

jubah keangkuhan

begitu hina.
setelah si mama lauren yang pintar ini meramalkan masa depannya 15 menit kedepan.
ternyata ia keliru.
semua meleset. ternyata ia tak mampu menjadi ahli dalam hidupnya sendiri..

langit kelabu, kehitaman. hujan pun turun begitu lebat
tubuhnya dibasahi oleh ribuan penyesalan.
lebih hina dari semua makhluk terhina..
hhhhhh.. ia terenyuh dan sesak dalam tangis hatinya
dan bersandar lemas pada pikiran kelamnya.
"makluk apa yang merasuki-ku?"
Setan jadah!

telanjangi aku .
dari jubah keangkuhanku ini.
agar aku menjadi aku yang kau mau.


haachrich.19 juli 2010

Mind

Kaset kusut.
berisi tapi kusut.
penuh cerita dan irama.
ada intrik dan debat kusir.
antara dirinya dan dirinya juga.

apa yang dijadikannya topik hari ini?
debat kusir yang tidak ada habisnya.
ya abis, wasitnya dirinya juga kan??

tetap kusut. tetapi ditengah tidak selalu.
kadang bisa terdengar irama merdu.
walapun lebih seringan kusut si. kekekekeke :p

OCEAN

Mataku terpejam.

aku menari.
bebas dan gemulai..
dalam sebuah kanvas biru
tanpa batas..

Dengan segala angkuh dan anggunku,
kain satin penuh corak bergelombang pada tubuhku.
yang meliuk cantik seiring kepakku.
menelusuri setiap sisi dan permukaan,
dalam mata terpejam.
membayangkan pesona sebuah dunia khayal jauh dibawah sana.

terbang jauh,
lepaskan segalanya.
berputar dan melompat.
bergemul dan melingkar..
cipatkan pusara tari yang mempesona setiap mata.

tapi,
penari absurd tanpa arah itu, merah.
merusak formasi ku. yang kini merabu.. bukan lagi kelabu.