Kamis, 20 November 2014

Saya dan putaran ulang ke titik nol.

Saya dan putaran ulang ke titik nol.
kembali ke garis start, baru saja dimulai.
Berlari lagi, pada garis yang kini jelas ada.
ditentukan oleh mereka.

Saya dan putaran ulang ke titik nol.
Sebuah rasa yang dulu pernah saya lalui.
namun terlupa karena sombong diri, dan penurunan kualitas.
dan kini rasa itu sedikit demi sedikit mulai menggelitik tubuhku.
Membangunkan syaraf dan energi.
kembalikan nalar dan waras yang pernah hampir saya tinggalkan.

Saya dan putaran ulang ke titik nol.
sebuah proses yang ingin saya nikmati sendiri,
sebuah momen antara saya dan diri saya.
berbicara jujur dengan hati,
apa yang kami mau dan mampu selesaikan.

Saya dan putaran ulang ke titik nol.
semoga terus dan tanpa henti berlari
sambil tetap menjaga nalar dan waras,
untuk sampai garis finish.

Untuk proses yang terulang,  dengan saya yang berbeda.
semoga bisa memberi hasil yang lebih baik.

Selasa, 18 November 2014

Kisah hati

Pada lenguhan hiruk pikuk kemacetan jakarta pukul 7 malam,
Diantara klakson angkot dan deru mesin yang tidak sabaran,
Didalam sebuah sedan yang sedikit demi sedikit melaju,
Hati inipun saling berkisah lewat suara.

Rupanya begitu rindunya ia pada sang kekasih.
Yang selalu mengisi pikiran dan nyawanya.
Ia berkisah tentang bagaimana akhirnya hati mampu mempengaruhi seluruh organ lainnya hingga menjadi lemas tak bertenaga.
Tidak bergerak dan bekerja.
Hingga hari menjadi terbuang sia-sia.

Hati berkisah..
tentang apa yang dicarinya,
Tentang sosok yang selalu diidamkannya sejak kecil untuk temani seumur hayatnya.
Mulai dari pangeran tampan dan kuda putih, pahlawan gagah yang baik hati, Idola sekolah yang pendiam dan cool,
sampai ia beranjak remaja..
Kemudian tersebutlah kriteria lainnya mulai dari ukuran, warna kulit, suku, sifat bahkan agama.
Betapa rumit sosok itu untuk ditemukannya.

Namun kemudian, katanya lagi, ia menjadi begitu yakin pada akhir pencariannya,
Mungkin karena hati yang lelah mencari dan karena sosok sang pujaan dalam bayangan masa kecilnya kini sudah ia ditemukan.
Teringat lagi dulu, masa dimana hati terus mencari sosok dalam bayangannya.
bermimpi siang hari, sambil membayangkan sosok itu akan datang kepadanya.
Yang membuatnya tak pernah berhenti,
Pada petualangan hati menemukan kekasih.

Sambil terus bercerita, rasa rindu itu semakin dalam ia rasa.
Baginya kini, sosok kekasihnya lah yang paling nyata.
Runtuh sudah semua kriteria yang ia agungkan dulu.
nyatanya, cinta jatuh tanpa pandang bulu.
Meskipun puluhan jam dan berminggu-minggu hari dinanti untuk bisa sekedar
bertatap wajah hanya untuk semasa 3 jam saja.
Atau sekedar menanti hapenya  bergetar karena sapaan.
Tapi hati begitu setia.

Dan tanpa sadar hati telah mendewasa.
Sebuah ukuran dari diri sang pemilik yang semakin matang
Selain juga dr usia.

Teruntuk semua pemilik hati yang mendewasa,
yang berada pada sebuah fase berhenti mencari, tapi kini menjalani.

:)

Senin, 17 November 2014

tarian hujan


Kita dan kepalsuan



Sobekan Kertas

malam itu,
aku kumpulkan satu persatu sobekan kertas yang tercerai-berai dilantai.
sambil kubaca dan pahami dalam-dalam isinya,
lalu kueratkan dengan selotip seadanya.
mencoba menemukan esensi untuk aku simpulkan,
untuk jadikan sebuah kisah yang harus dipahami.