I saw you.
that night.
sleeping there where you used to.
with a black shirt from toraja.
your favorite one.
and then u said so.
that everything will be okay.
and you are getting better.
and then i hug you.
very tight.
what are you tryin to say?
and do you know what am i tryin to say?
i miss you everyday.
till today.
Senin, 25 Oktober 2010
Sabtu, 23 Oktober 2010
refleksi diri
Dalam satu kesempatan.
aku sempatkan melihat diriku yang lain.
bertanya kabar dan senda gurau.
menurutnya ia berubah.
tidak lagi seperti ia yang dulu
menurutnya kini ia temparamen
dan semakin "self centered".
menurutnya lagi ia egois.
kemudian ia bilang sesak dadanya.
aku kemudian bertanya,
mengapa ia jadi begitu?
ia pun menggeeleng.
entah ini sebuah lonjakan dari segala rasa ketidaenakan,
atau mungkin sebuah klimaks dari kekecewaan.
ia pun tidak paham.
Kupeluk dirinya erat.
dan ia pun melebur dalam sesak tangisnya.
ia tidak lagi mengenal dirinya.
kucoba yakinkan dia.. 'Ini hanya sementara'
tapi ia terus menangis.
katanya, semua akan meninggalkan dirinya yang baru.
tapi setengah dirinya yang baru acuh
walaupun setengah lagi takut sendiri.
baginya semua memang akan menjadi sendiri.
ketergantungan hanya melemahkan
tapi ia juga butuh 'rumah hangat'.
hff.
aku sempatkan melihat diriku yang lain.
bertanya kabar dan senda gurau.
menurutnya ia berubah.
tidak lagi seperti ia yang dulu
menurutnya kini ia temparamen
dan semakin "self centered".
menurutnya lagi ia egois.
kemudian ia bilang sesak dadanya.
aku kemudian bertanya,
mengapa ia jadi begitu?
ia pun menggeeleng.
entah ini sebuah lonjakan dari segala rasa ketidaenakan,
atau mungkin sebuah klimaks dari kekecewaan.
ia pun tidak paham.
Kupeluk dirinya erat.
dan ia pun melebur dalam sesak tangisnya.
ia tidak lagi mengenal dirinya.
kucoba yakinkan dia.. 'Ini hanya sementara'
tapi ia terus menangis.
katanya, semua akan meninggalkan dirinya yang baru.
tapi setengah dirinya yang baru acuh
walaupun setengah lagi takut sendiri.
baginya semua memang akan menjadi sendiri.
ketergantungan hanya melemahkan
tapi ia juga butuh 'rumah hangat'.
hff.
Label:
#selfnote,
ruang sumpek penuh cerita
Rabu, 13 Oktober 2010
Ayah

hai
kadang aku berfikir.
apakah sudah aku melupakanmu?
dan akankah aku melupamu?
ketika hujan datang
seketika aku teringat.
tanah basah 9 agustus lalu.
apakabarmu didalam sana.
seandainya bisa aku lanjutkan kisah si semut eno lerian,
"semut semut kecil. saya mau tanya.. apakah kamu didalam sana,
temani ayahku?
semut semut kecil. saya mau tanya . apakah ayah didalam sana
merasa sepi?"
apakah sudah aku melupamu?
sudah cukupkah doaku untukmu?
sewaktu kecil aku teringat
sinema sabtu siang sctv.
mereka membakar kertas dan baju untuk mereka yang telah tiada
agar disana yang meninggalkan tidak kedinginan/
bagaimana denganmu?
haruskah aku bakar diriku?
dan kursi itu
yang selalu menjadi "best spot" mu sampai malam
mulai dingin. karena tidak lagi diduduki
dan kesibukan mulai membuatku melupamu.
apakah aku melupamu?
tidak!
jangan menangis ayah.
aku tidak begitu.
IMUACA.
IMUACA.
IMUACA.
Selasa, 07 September 2010
Semu
gegap gempita suara barongsai
hingar bingar gelak tawa mereka yang sedang bergosip
dentingan gelas-gelas dan piring yang saling bersentuhan dengan sendoknya
deru suara mobil di jalan protokol yang bercampur aduk menjadi bising
aku sepi.
ada sesuatu yang kosong didalam sini.
pikirannku melayang jauh
aku dihantui
dihantui rasa bersalah.tidak enak.sesak.mau meledak
adegan demi adegan yang terus diputar dalam layar tancap kepalaku
aku sumpek!
padahal aku sedang merasakan kebahagiaan karena bertemu sahabat.
tapi aku kosong
kebahagiaa semu rasanya
inikah gejala autisme?
karena sekarang rasanya yang kubutuhkan adalah sendiri.
mengurung diri
anti sosial
merenung dan berhayal
lari dari masalah.
kan penyakit banget sih kabur2 an
malah tamabah gak keruan.
ah! malah tambah penat
lebay!
tapi aku ga bohonng
aku mencoba netral. kalo kata orang "jangan lebay"
tapi semakin mengerogoti hati dan otak
menganggu !
huss pergi!!
aku ga bisa menangis!
karena aku takut salah.
aku ga mau lebay smpai menangis
aku bukan anak kecil.
yang merengek terus menerus
aku mau keluarkan
tapi ke siapa?
tidak ada yang paham. tidak akan ada
ya karena itu
kata mereka "lo lebay!"
hingar bingar gelak tawa mereka yang sedang bergosip
dentingan gelas-gelas dan piring yang saling bersentuhan dengan sendoknya
deru suara mobil di jalan protokol yang bercampur aduk menjadi bising
aku sepi.
ada sesuatu yang kosong didalam sini.
pikirannku melayang jauh
aku dihantui
dihantui rasa bersalah.tidak enak.sesak.mau meledak
adegan demi adegan yang terus diputar dalam layar tancap kepalaku
aku sumpek!
padahal aku sedang merasakan kebahagiaan karena bertemu sahabat.
tapi aku kosong
kebahagiaa semu rasanya
inikah gejala autisme?
karena sekarang rasanya yang kubutuhkan adalah sendiri.
mengurung diri
anti sosial
merenung dan berhayal
lari dari masalah.
kan penyakit banget sih kabur2 an
malah tamabah gak keruan.
ah! malah tambah penat
lebay!
tapi aku ga bohonng
aku mencoba netral. kalo kata orang "jangan lebay"
tapi semakin mengerogoti hati dan otak
menganggu !
huss pergi!!
aku ga bisa menangis!
karena aku takut salah.
aku ga mau lebay smpai menangis
aku bukan anak kecil.
yang merengek terus menerus
aku mau keluarkan
tapi ke siapa?
tidak ada yang paham. tidak akan ada
ya karena itu
kata mereka "lo lebay!"
Label:
ruang sumpek penuh cerita
a choice
dalam keadaan tersulit sekalipun,
kita selalu punya pilihan..
dan pasti punya kesempatan untuk memilih.
memilih untuk sebuah perubahan.
namun pilihan tersebut kembali lagi kepada individu dari kita masing2.
apakah kita akan memlih yang terbaik bagi kita?
apakah kita akan memilih sesuatu yang baik bagi orang lain namun bukan untuk kita?
ataukah kita hanya melihat ketempat kita berpijak dan tidak memilih,
kemudian tumbuh seribu tanya tentang apa saja yang akhirnya tidak pasti?
terkadang piihan itu memang sulit.
tapi itulah hidup,
harus punya pilihan,
dan kita harus berani untuk mengambil resiko itu,
untuk menjadi individu yang lebih baik,
di kemudian hari
kita selalu punya pilihan..
dan pasti punya kesempatan untuk memilih.
memilih untuk sebuah perubahan.
namun pilihan tersebut kembali lagi kepada individu dari kita masing2.
apakah kita akan memlih yang terbaik bagi kita?
apakah kita akan memilih sesuatu yang baik bagi orang lain namun bukan untuk kita?
ataukah kita hanya melihat ketempat kita berpijak dan tidak memilih,
kemudian tumbuh seribu tanya tentang apa saja yang akhirnya tidak pasti?
terkadang piihan itu memang sulit.
tapi itulah hidup,
harus punya pilihan,
dan kita harus berani untuk mengambil resiko itu,
untuk menjadi individu yang lebih baik,
di kemudian hari
Label:
#selfnote,
ruang sumpek penuh cerita
Selasa, 31 Agustus 2010
Surat Kaleng
Hai.
apakabar?
bagaimana keadaanmu disana?
Sekarang musim sedang hujan, dingikah?
adakah selembar selimut disana?
Tapi siangnya juga sangat menyengat.
Adakah tempat teduhmu?
Dan bila malam datang,
adakah sinaran bohlam untuk menerangimu?
Sepikah?
Siapakah kawan berceritamu?
IMU.ACA
IMU
IMU
IMU
IMU
ACA
ACA
ACA
empat kali empat sama dengan enam belas
dan aku tau kau takkan sempat membalas.
:'(
apakabar?
bagaimana keadaanmu disana?
Sekarang musim sedang hujan, dingikah?
adakah selembar selimut disana?
Tapi siangnya juga sangat menyengat.
Adakah tempat teduhmu?
Dan bila malam datang,
adakah sinaran bohlam untuk menerangimu?
Sepikah?
Siapakah kawan berceritamu?
IMU.ACA
IMU
IMU
IMU
IMU
ACA
ACA
ACA
empat kali empat sama dengan enam belas
dan aku tau kau takkan sempat membalas.
:'(
Label:
Ayah,
ruang sumpek penuh cerita
Ayah
Didalam sebuah ruang gelap
aku terduduk tanpa popcorn ditangaku
menatap lurus kedepan
kesebuah layar tancap,
dari kain besar dengan tembakan proyektor.
Filmnya diputar.
bagaikan slideshow presentasi..
adegan demi adegan kupandangi.
tanpa ada durasi..
semua pelak kuingat dengan jelas.
detik demi detik adegan itu.
2 minggu berlalu.
dan aku masih saja duduk disana
ditempat yang sama.
memandangi layar kusam yang disoroti proyektor.
setiap tengah malam. semua adegan itu diputar kembali.
dan masih saja aku disini.
terduduk, menyesaki adegan itu.
terisak tanpa suara dan air mata.
aku kangen, Ayah.
aku terduduk tanpa popcorn ditangaku
menatap lurus kedepan
kesebuah layar tancap,
dari kain besar dengan tembakan proyektor.
Filmnya diputar.
bagaikan slideshow presentasi..
adegan demi adegan kupandangi.
tanpa ada durasi..
semua pelak kuingat dengan jelas.
detik demi detik adegan itu.
2 minggu berlalu.
dan aku masih saja duduk disana
ditempat yang sama.
memandangi layar kusam yang disoroti proyektor.
setiap tengah malam. semua adegan itu diputar kembali.
dan masih saja aku disini.
terduduk, menyesaki adegan itu.
terisak tanpa suara dan air mata.
aku kangen, Ayah.
Label:
Ayah,
ruang sumpek penuh cerita
Langganan:
Postingan (Atom)