Selasa, 31 Agustus 2010

Ayah

Didalam sebuah ruang gelap
aku terduduk tanpa popcorn ditangaku
menatap lurus kedepan
kesebuah layar tancap,
dari kain besar dengan tembakan proyektor.

Filmnya diputar.
bagaikan slideshow presentasi..
adegan demi adegan kupandangi.
tanpa ada durasi..
semua pelak kuingat dengan jelas.
detik demi detik adegan itu.

2 minggu berlalu.
dan aku masih saja duduk disana
ditempat yang sama.
memandangi layar kusam yang disoroti proyektor.
setiap tengah malam. semua adegan itu diputar kembali.

dan masih saja aku disini.
terduduk, menyesaki adegan itu.
terisak tanpa suara dan air mata.

aku kangen, Ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar