Jumat, 15 Januari 2016

rasa

Jakarta, 16 Mei 2015
1:50 AM


Sulit rasanya,
Jika manusia ingin dipahami tanpa mau memahami manusia lainnya.
Ingin bisa dirasa tapi tak mampu merasa.

Diri begitu angkuh

lost

Jakarta, 16 Mei 2015
6:08 PM

Bertanya dan bertanya,
Seolah ilang hingatan.
Dimana aku?
Dimana seharusnya aku berada?
Seperti seekor hewan yang kehilangan rumpun kerabatnya,
Merasa sendiri, dan salah tempat.

Tempatku bukan tempatku.
Tapi pun aku tak tau dimana tempatnya.

stage of life

Jakarta, 23 September 2015
11:26 PM


seringkali kini aku berfikir tentang hal ini,

bahwa aku kini berada disini
berdiri pada pijakanku sekarang.
pada level ini.
atas apa yang kualami, atas apa yang terjadi.
hal-hal tentang bagaimana caraku bertutur,
pola komunikasi dengan manusia, dengan sesama.
bagaimana aku memandang Tuhan ku sebagai solusi. sebagai obat penenang,
jatuh bangun dan tanggung jawab besar yang kuemban sekarang,
hingga sampai bagaimana aku berfikir dan menindaklanjuti hal ini.

aku tidak akan bercerita tentang apakah aku suka atau tidak,
tetapi justru tentang rasa dari "permainan" ini.
dari dulu aku sebut hidup sebagai suatu permainan dalam video game.
ada level, stage dan tingkat kerumitan yang harus kau lalui untuk bisa naik ke tahap selanjutnya.
dan satu hal yang kupercaya, setiap player pasti akan mampu naik ke satu tahap yang sulit jika ia mampu.


siap ke stage selanjutnya?

Satu rumpun saudara

Jakarta, 26 juli 2015
2:15 pagi


Jangan bunuh sesamamu dalam lapangan sendiri hanya untuk kepuasan diri,
tapi ingatkan ia dengan tutur kata yg santun bagi hatinya.
Jangan pula termakan amarah hingga terlupa tutur kata kepada siapa kau berbicara,
hingga setiap kata yg terucap akan meninggalkan arti yang pahit pada telinga yg mendengarnya.

Karena kau hanya akan nyalakan api dan jadikan letupannya sebagai medan perang bagi sesamamu.

Jangan nyalakan apinya!

Lebih baik nyalakan lampunya,
jadikan cahayanya sebagai penerang kebimbangan,
menjadi penhangat untuk semua,

sebagai jalan keluar dr kegelapan.

superman-ku

Ternyata,
Superman itu tidak ada.
Ia tidak pernah ada.
Sosok itu hanyalah karangan yg kubuat agar seolah aku perkasa dan tidak terkalahkan.
Kupikir kemudian ia menjadi nyata, melekat dalam diriku.
Rupanya tidak.
Supermanku itu begitu saja tumbang,
Tanpa tenaga, menyerah tiada daya.
seketika saat dihadapkan pada krypton nyata, yaitu selembar resep obat yang harus ia tebus dalam pertemuannya singkatnya dengan sang dokter malam itu.

Sabtu, 16 Mei 2015

Sadarkan Waktu

Tersadar,
Jam yang terus berputar tidaklah sekedar berputar.
Setiap detaknya adalah tanya dan peringatan,

Tanya dimana kamu berpijak sekarang?
Sudahkah ada pada tempatmu?
Maumu?
Pada rumpun sesamamu?
Duniamu?
Mimpimu?

Dan ingatkan Batas waktumu,
Sisa hidupmu,
Amalmu,
Baktimu,
Karyamu,
Dan jati dirimu.
Sudahkah cukup kamu menjadimu.

Tidak untuk mencekikmu,
Atau memaksamu berlari.
Karena Waktu hanyalah waktu
Yang pada satu masa nanti,
Tidak akan tak lagi berputar,
Denyutnya takan mampu berdetak.
Tuk tanya dan ingatkan kamu
Karena waktu bisa mati.

Sadarkah?

#Carita.16052015

Sabtu, 20 Desember 2014

Lana the Happiness Maker


Malam ini ada sebuah kisah sebelum tidur,

tentang Lana,
yang selalu bermimpi,
lalu ia jadikan mimpi itu sebuah cita-cita,
ia tanamkan dalam pemahaman sendiri,
untuk menjadi seorang HAPPINESS MAKER.
Dalam pikiran sederhana Lana,
konsep itu adalah membagi rata bahagia, untuk semua.
satu bahagia, semua harus bahagia. tiada lagi sedih dan murka.
Karena bagi Lana hanya ini caranya untuk bertahan hidup, untuk terus bernafas.
dengan melihat tawa, senyum dan air mata bahagia.



 tapi Lana,
sayangnya terlalu naif,
karena melupakan realita.
dan pada realita itu, Bahagia harus dibagi,
Pada prioritas dan srata, Profil dan kedudukan.
Ada porsi disana. tidak bisa sama.
Ada hujatan, ada ekspektasi.
Ada benci dan dengki.
dan sayangnya Lana terlalu lama bermimpi.
bahkan merasa lebih hidup dalam dunia mayanya, akan bayangan indahnya, sebagai seorang Pencipta Bahagia.
dalam realita, ia hanyalah seorang pendamba. karena hatinya habis dicacimaki kekecewaan.
Lana menjadi lupa untuk menginjak tanah itu lagi. Atau mungkin memang tidak mau?



diruang sumpek penuh cerita, 1:16AM