Kamis, 31 Oktober 2013

Fase


Jam yang tidak pernah berhenti berdetak,
Usia terus menghitung angka,
Nalar mengukur putusan, logika memperkuat pertimbangan.
Manusia beranjak, mencari dirinya, yang hilang.
Bertanya dan gelisah, mempertanyakan segala sesuatu.
Dirinya menjadi salah dan lelah, karena merasa dihimpit waktu.

Sensitifitas pun men-transfusi lewat selang-selang rasa.
Manusia dan manusia lainnya, saling menatap. 
Membagi dan menularkan, karena berbicara lewat hati.
Sebuah tanggung jawab tidak tertulis, atas dasar kemanusiaan.
Dan sentuhan menjadi obat penenang, dari bom waktu yang tidak lama lagi.

Peralihan pun terjadi, Fase.
Revolusi pikiran dan keyakinan manusia.
Karena deraan tidak sanggup ditanggung, dan pencarian tidak kunjung temu.
Menjadikan manusia yang baru, yang tidak sepenuhnya baru.
Manusia yang harus kembali pada fase satu, berulang lagi:

"Jam yang tidak pernah berhenti berdetak,
Usia terus menghitung angka,
Nalar mengukur putusan, logika memperkuat pertimbangan.
Manusia beranjak, mencari dirinya, yang hilang.
Bertanya dan gelisah, mempertanyakan segala sesuatu.
Dirinya menjadi salah dan lelah, karena merasa dihimpit waktu.

Sensitifitas pun men-transfusi lewat selang-selang rasa.
Manusia dan manusia lainnya, saling menatap. 
Membagi dan menularkan, karena berbicara lewat hati.
Sebuah tanggung jawab tidak tertulis, atas dasar kemanusiaan.
Dan sentuhan menjadi obat penenang, dari bom waktu yang tidak lama lagi."









Tidak ada komentar:

Posting Komentar