Jumat, 16 September 2011

pasar rakyat

temaram sinar lentera malam
diantara langkah-langkah penuh harapan.
beratap langit telanjang bertabur bintang.
tampak rembulan tengah mengintip dari balik tirai semesta,
mencibir dan menghujati lakon kehidupan.

terdengar teriakan para penggantung nasib malam
yang mulai meneriakan sembah sapa..
menawarkan beraneka rupa lewat kepalsuan.
bermodalkan tenaga dan peluh keringat.
beralaskan tikar dan bambu-bambu tua sebagai etalase.
meleburkan harapan lewat nasib malam.

satu diantaranya, sebuah kios kecil
menjajakan seribu wajah kehidupan,
aneka rupa topeng kayu.
untuk bisa kau pilih disana, rupa mana yang paling sesuai.

tentu saja terjadi perkelahian,
jambak menjambak dan cakar cakaran.
spontan menjadi tawuran.
karena semua ingin topeng terbaik,
dengan rupa paling sempurna.
dan paras yang hanya dimiliki Tuhan.

si penggantung nasib hanya mengintip diam-diam
melihat pertarungan ketamakan dihadapannya,
ia hanya bergumam kecil pada dirinya..
mencibir dan menertawakan mereka semua.
kemudian dari balik tubuhnya terlihat sebuah topeng
paling berkilau dengan rupa yang paling indah,
yang sudah digenggam erat dalam kedua tangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar