Senin, 13 Januari 2014
Mati dalam hening
Tadi malam,
dalam keheningan, dia ada.
disana. menatapku.
berteriak tanpa suara. tangisi aku.
yang baginya sudah mati.
aku pun menjadi tuli.
atau memang hanya ada keheningan?
kucoba tuturkan sebuah cerita.
mencairkan kekakuan yang kami sama-sama rasakan.
tapi kini ia tulikan indranya. kemudian membalikan tubuhnya.
hendak pergi.
akupun merajuk.
memintanya tinggal lebih lama.
inginku dibelainya lagi.
tapi itu tadi, baginya aku sudah mati.
dan bagi mereka semua.
yang tertinggal hanyalah keheningan.
Label:
Ayah,
ruang sumpek penuh cerita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar